Okey, disini saya akan berbagi sedikit cerita tentang virus ransomware. Semua berawal ketika saya browsing deep web dan masuk ke dalam forum hacking yang bernama **Torum**. Awalnya saya masuk ke situs tersebut cuma ingin mencari challenge CTF yang mirip-mirip dengan challenge "Cicada 3301" karena kata orang-orang reddit di deep web banyak soal CTF model begituan tapi saya tidak menemukannya dan malah menemukan thread yang membahas tentang reverse engineering virus ransomware. Oh iya buat yang belum tahu Torum dan pengin tau link .onion nya bisa cek [disini](https://darkweblink.com/directory/listing/torum) yak, web Torum sering down sih gatau kenapa terus kadang domainnya juga ganti-ganti sendiri (kayak PirateBay torrent).

Nah, di thread tersebut si ts *(topic starter)* menjelaskan kalo ransomware sebenarnya hanya sebuah program encryptor yang mengencrypt (mengunci) semua file yang ada di komputer korban dengan algoritma kriptografi tertentu. Biasanya ransomware akan menginfeksi komputer korban dengan cara mengencrypt semua file pada komputer korban dan meminta tebusan dalam bentuk bitcoin. Umumnya ransomware menggunakan sistem enkripsi blok cipher **AES** untuk mengencrypt semua file pada komputer korban. AES sendiri merupakan standar enkripsi dengan kunci simetris yang diadopsi oleh pemerintah amerika serikat untuk mengamankan data intelejen mereka. Semua file pada komputer yang sudah dikunci oleh ransomware hanya bisa didecrypt menggunakan key yang dimiliki oleh si penyerang. Terkadang ada pula ransomware yang mengunci decryptor key dengan menggunakan sistem enkripsi **RSA** sehingga virus ransomware semakin sulit untuk pahami alur kerjanya.

Dari thread tersebut saya mulai berinisiatif untuk meniru cara kerja dari virus ransomware menggunakan Python. Mungkin script yang saya buat hanya sebatas file encryptor biasa tetapi cara kerjanya mirip dengan virus ransomware asli. Virus ransomware yang asli biasanya dibuat menggunakan bahasa low level seperti C/C++ tapi kadang ditemukan juga virus ransomware yang menggunakan bahasa .NET/C# karena kebanyakan pengguna komputer di dunia mayoritas menggunakan sistem operasi windows (kata orang deep web).

## Algoritma Enkripsi
Di script ini saya menggunakan sistem kriptografi AES dan RSA. Untuk mengenkripsi file saya menggunakan sistem enkripsi symetric bernama fernet. Fernet sendiri merupakan sistem enkripsi AES 128-bit yang akan menggenerate key dan token untuk melakukan encryption dan decryption pada file. Selain itu saya juga menggunakan sistem enkripsi asymetric RSA untuk mengunci fernet key yang nantinya digunakan untuk mendecrypt file pada komputer korban. Source code script ransomware ini sudah saya push ke repo Github saya pada [link](https://github.com/retr00exe/pyransom) ini (jangan lupa kasih star yak 😆). I didn't create this program from scratch, masih banyak potongan kode yang saya ambil dari Stackoverflow, GitHub, Reddit bahkan dari tutorial YouTube, I am totally noob 😅

## Cara Kerja Script
Okey, masuk ke cara kerja. Script ini bekerja dengan cara mengenkripsi semua file pada direktori yang sudah ditentukan. Secara default, script ini akan mengincar direktori desktop si korban pada `C:\Users\<USER>\Desktop`. Setelah semua file terenkripsi, nantinya background pada laptop/PC Anda akan berubah dengan sendirinya. Thanks to [windows official documentation](https://docs.microsoft.com/en-us/windows/win32/api/winuser/nf-winuser-systemparametersinfow) yang sudah memberikan dokumentasi lengkap mengenai cara mengganti background desktop melalui API windows ([win32 API](https://en.wikipedia.org/wiki/Windows_API)) dengan menggunakan fungsi bernama **SystemParametersInfoW()**. Dengan fungsi ini kita bisa mengganti tampilan background dari si korban. Untuk mengakses API windows dari Python digunakan library bernama `ctypes`. Library ini berfungsi untuk memanggil fungsi C++ melalui Python. Kalo kalian pengin tahu tentang library `ctypes` bisa cek di [link](https://docs.python.org/3/library/ctypes.html) ini. Berikut dokumentasi dari fungsi SystemParametersInfoW.
```
BOOL SystemParametersInfoW(
  UINT  uiAction,
  UINT  uiParam,
  PVOID pvParam,
  UINT  fWinIni
);
```
Untuk mengenkripsi file pertama-tama program akan menggenerate RSA public key dan private key dalam format PEM yang nantinya akan digunakan untuk mengunci fernet key. Selanjutnya program akan menggenerate fernet token dan mulai untuk mengenkripsi semua file korban pada target yang sudah ditentukan oleh penyerang. Proses enkripsi file membutuhkan waktu yang lumayan lama tergantung pada besarnya ukuran file. Mungkin proses enkripsi akan terasa lebih cepat jika programnya dibuat dengan bahasa C/C++. Next time mungkin saya akan mencoba membuat ransomware menggunakan bahasa tersebut 😆 Berikut potongan kode yang berguna untuk mengenkripsi file korban secara rekursif.
```
def encrypt_file(self, path, encrypted=False):
        with open(path, 'rb') as f:
            data = f.read()
            if not encrypted:
                _data = self.crypter.encrypt(data)
            else:
                _data = self.crypter.decrypt(data)
        with open(path, 'wb') as f:
            f.write(_data)

    def encrypt_system(self, encrypted=False):
        system = os.walk(self.targerDir, topdown=True)
        for root, _, files in system:
            for file in files:
                path = os.path.join(root, file)
                if not file.split('.')[-1] in self.exts:
                    continue
                if not encrypted:
                    self.encrypt_file(path)
                else:
                    self.encrypt_file(path, encrypted=True)
```

Setelah semua file terenkripsi selanjutnya program akan menjalankan fungsi untuk mengganti wallpaper desktop korban dan akan menjalankan notepad yang berisi ancaman jika semua file yang ada pada komputer telah dienkripsi dengan military grade encryption. Notepad ini bersifat spamming karena apabila korban mengclose notepad tersebut maka akan tetap muncul kembali, mirip dengan virus ransomware yang asli (ngeselin banget). Berikut potongan kode untuk melakukan spamming menggunakan notepad dengan menggunakan library Python bernama `win32gui`. Library ini bertugas buat mengeksekusi si notepad agar muncul tanpa sepengetahuan si korban.
```
while True:
            time.sleep(0.1)
            title = win32gui.GetWindowText(win32gui.GetForegroundWindow())
            if title == 'README - Notepad':
                pass
            else:
                time.sleep(0.1)
                ransom.kill()
                time.sleep(0.1)
                ransom = subprocess.Popen(['notepad.exe', 'README.txt'])
            time.sleep(5)
```

Selain berisi ancaman, program juga akan otomatis membuka browser untuk meminta tebusan ke korban dengan menggunakan bitcoin, but **RELAX** semua ancaman pada program ini hanya bohong-bohongan saja, tidak ada yang perlu ditakutkan 🤣 Untuk melakukan proses decryption dan mengembalikan semuanya ke keadaan semula, kita cukup lakukan decrypt fernet key yang tadinya sudah dikunci dengan RSA dan ubah parameter  `encrypted` pada fungsi encrypt_file() dan encrypt_system() menjadi `True`. Meskipun dapat didecrypt saya sangat tidak merekomendasikan untuk menjalankan script ini pada komputer pribadi Anda. Saya sarankan untuk menggunakan virtual machine seperti VM ware atau virtual box jika ingin mencoba menjalankannya, good luck 😄

## Penutup
Mungkin itu saja cerita yang bisa saya bagi. Buat kalian yang suka banget download software bajakan kalian harus lebih hati-hati karena kebanyakan ransomware berasal dari software bajakan yang didalamnya disisipin virus ransomware. Kalopun mau download software bajakan pastikan software installer tersebut benar-benar bersih dari virus dengan mengeceknya menggunakan anti virus beneran (bukan anti virus abal-abal). Saya sendiri biasanya melakukan scanning file .exe dari internet dengan menggunakan aplikasi online bernama [virus total](https://www.virustotal.com/gui/) dan anti virus Kaspersky (bukan promosi) untuk memastikan kalo file yang saya download dari internet 100% aman. By the way, artikel ini berguna untuk edukasi semata, dilarang melakukan perbuatan melanggar hukum dengan ransomware ataupun program komputer berbahaya lainnya okey. Terima kasih sudah membaca sampai akhir, stay safe on the internet guys and peace out 👀

Create Ransomware Script for Fun

Melakukan kontribusi ke project open source merupakan suatu kebahagiaan tersendiri bagi seorang developer. Selain melatih skill dalam bekerja sama dengan menggunakan version control system, melakukan kontribusi ke project open source juga dapat melatih skill komunikasi kita dalam berkontribusi ke ekosistem open source. Bicara tentang open source, beberapa waktu yang lalu saya baru saja mencoba-coba untuk ikut berkontribusi pada repository open source di GitHub. Bagi saya mungkin rasanya sudah sangat terlambat untuk berkontribusi ke proyek-proyek open source yang ada di GitHub karena sebenernya udah banyak sih orang Indonesia yang kontribusi ke project open source luar tapi tidak ada kata terlambat selama masih ada niat 😅

Sejak masih baru di dunia programming saya ingin sekali berkontribusi ke project open source tetapi saya tahu bagaimana caranya dan bagaimana *standard operational procedure* dalam berkontribusi ke ekosistem open source. Selain itu rasa cemas dan takut kadang juga menghantui pikiran saya karena takut di roasting oleh para senior developer yang menjadi maintainer pada suatu project open source 😆 

Sebelum melakukan pull request di GitHub saya seringkali menemui para developer newbie seperti saya yang di roasting oleh para senior developer di GitHub, mungkin karena pull request yang tidak masuk akal ataupun mengajukan issue yang tidak bermutu dan tidak berbobot. Senioritas di dalam dunia programming terasa kental ketika kita sudah masuk ke forum internasional seperti GitHub dan Stackoverflow atau bahkan Reddit, mungkin tujuannya agar komunitas tersebut tetap terlihat profesional dan bersih dari orang-orang non teknikal seperti yang dijelaskan pada salah satu [thread](https://meta.stackoverflow.com/questions/262791/the-rudeness-on-stack-overflow-is-too-damn-high) ini 😕 untungnya di GitHub masih banyak orang baik hati yang mau mereview kode dan memberikan saran ke kode kita meskipun kodingan kita completely a rubbish, berbeda dengan Stackoverflow ataupun forum stack exchange lainnya yang mana kalo ada newbie bertanya eh malah di downvote dan di roasting satu forum (mungkin karena pertanyaannya gak make sense/duplicate).

Okey kembali ke topik utama tentang pull request pertama saya di GitHub yang di ACC. Singkat cerita, selama proses development blog ini saya menggunakan headless CMS sebagai backendnya. Buat yang belum tahu apa itu headless CMS bisa cek [disini](https://gegeriyadi.com/headless-cms/). Blog ini saya bangun bermodalkan tutorial dan artikel dari internet dan tentunya dokumentasi official dari Next.js dan Strapi. Nah, saat saya membaca dokumentasi official dari Strapi saya tidak sengaja menemukan typo kecil di salah satu halaman dokumentasi tepatnya pada dokumentasi mengenai cara deploy Strapi di cloud platform [Heroku](https://strapi.io/documentation/developer-docs/latest/deployment/heroku.html) (kebetulan backend dari blog ini juga saya hosting di Heroku). Awalnya saya abaikan typo tersebut tetapi setelah selesai membaca hingga ujung saya menemukan tulisan **improve this page**.

Saya pun langsung mengklik tulisan tersebut yang kemudian mengarahkan saya ke repository GitHub official milik Strapi. Saya pun mencari-cari mengenai cara kontribusi ke repository tersebut mulai dari membaca `README.md`, Code Of Conduct dan tentu saja melihat issue & pull request dari repository tersebut buat memastikan kalo maintainernya newbie friendly. Ketika melihat pull request yang masuk ternyata ada banyak sekali pull request yang membahas mengenai typo 🤣 saya pun jadi semakin percaya diri untuk berniat memperbaiki typo yang saya temukan pada official documentation dan segera melakukan pull request agar tidak keduluan orang lain. Saya kira melakukan pull request cukup sulit karena harus mengetahui cara penggunaan git secara advanced namun kenyataannya tidak. Untuk melakukan pull request kita cukup melakukan forking pada repository yang akan kita improve/perbaiki lalu kita cukup melakukan penambahan/perbaikan pada repository tersebut. Buat yang belum tahu apa itu forking pada git bisa cek [disini](https://medium.com/@adisaputra.id/fork-pada-github-9cac4cadc9ec). 

Setelah melakukan perubahan/perbaikan pada repo jangan lupa untuk commit perubahanmu and you ready to go. Untuk melakukan pull request cukup pilih menu pull request pada repo yang sudah kalian forking dan deskripsikan apa saja perubahan yang udah kamu lakuin ke repo. Deskripsikan semua perubahan dan modifikasi yang sudah kalian lakukan dengan jelas dan rapi, jangan lupa gunakan bahasa inggris jika main repositorynya berasal dari project open source luar. Oh iya, bahasa inggrisnya gunakan bahasa yang baku dan sopan okey, tidak disarankan untuk pake bahasa inggris gaul karena takutnya nanti malah kena semprot sama para maintainer repo tersebut. Berikut screnshoot pull request pertama saya yang direspon dengan singkat, padat dan jelas oleh salah satu code reviewer sekaligus official maintainer. **LGTM** baby! 
![Screenshot 2021-02-04 004519.png](https://res.cloudinary.com/retr00exe/image/upload/v1612374788/Screenshot_2021_02_04_004519_73078a5048.png)

Jujur saja pull request saya terkesan tidak berguna karena hanya memperbaiki typo kecil, tapi ternyata ada banyak juga yang submit pull request typo seperti saya (kebanyakan orang India) dan di ACC oleh para maintainer. Mungkin kedepannya saya bakal melakukan pull request yang berhubungan dengan code base dari suatu project open source, bukan dokumentasi ataupun README.md 😁 tapi semua butuh waktu dan proses, belajar coding apalagi sampai kontribusi ke project open source luar memang sulit dan penuh lika liku. Selain keterbatasan ilmu, keterbasan bahasa juga menjadi hambatan utama, nikmati saja proses belajarnya ntar kalo sudah merasa pro baru kontribusi ke project besar dan kontribusi ke code base mereka.

Selama tulisan ini dibuat saya juga kebetulan mendapat LGTM pull request saya yang kedua. Project open source ini merupakan project yang dibuat oleh GitHub user bernama [Ebazhanov](https://github.com/Ebazhanov). Dia orang Jerman, tinggal di Berlin. Ketika saya submit pull request butuh respon waktu yang lumayan lama mengingat beda waktu antara Indonesia dan Jerman lumayan jauh. Mungkin zona waktu juga menjadi keluh kesah para kontributor open source mengingat project open source dikerjakan oleh berbagai macam developer dari seluruh penjuru dunia dengan zona waktu yang berbeda-beda. Berikut screnshoot dari pull request kedua saya yang direspon dengan hangat oleh si owner repo tersebut. Jika ingin melihat langsung PR yang sudah saya buat, kalian juga bisa cek [link](https://github.com/Ebazhanov/linkedin-skill-assessments-quizzes/pull/1130) berikut.
![Screenshot (967).png](https://res.cloudinary.com/retr00exe/image/upload/v1613231443/Screenshot_967_47606b906e.png)
> Amazing job 👍 @retr00exe! 

> Perfect 🌺! Approved and merged
Thank you, @retr00exe 👊

Sebuah kebahagian tersendiri ketika bisa berkontribusi dan tentunya berguna untuk orang lain 😄 apalagi kalo project open source nya dari organisasi besar kayak React, Next.js, Strapi, etc. Ketika kita kontribusi ke suatu repository milik suatu organisasi, nanti logo dari organisasi tersebut bakal muncul di profile GitHub kita (kalo activity overviewnya dinyalain) sehingga dapat memberi kesan profesional pada akun GitHub kita. Mungkin itu saja sedikit cerita yang bisa saya bagikan di blog pribadi saya ini, trust me actually I am not an expert. Terimakasih sudah membaca sampai akhir, keep learning and have a nice day! Peace out 👀

My First LGTM Pull Request on GitHub

Bintang adalah objek langit yang sangat indah. Langit malam akan nampak sepi tanpa adanya bintang. Secara umum semua bintang yang ada di alam semesta tersusun dari gas hidrogen dan helium. Singkatnya, bintang-bintang yang ada di alam semesta terlahir dari awan nebula yang ada di setiap galaksi. Bintang yang kita lihat di langit malam sangatlah bervariasi, ada bintang yang berasal dari galaksi kita sendiri (milky way) dan ada bintang yang berasal dari galaksi lain yang sangat jauh.

## A Sky Full of Ghosts
Tahukah Anda jika bintang yang berasal dari galaksi yang sangat jauh sebenarnya adalah hantu? Mengapa demikian?
Seperti yang kita ketahui, bintang merupakan objek di alam semesta yang dapat memancarkan cahayanya sendiri karena adanya reaksi termonuklir di pusat massa bintang (inti bintang). Reaksi termonuklir sendiri merupakan reaksi fusi nuklir yang disebabkan oleh penggabungan atom hidrogen menjadi atom yang lebih kompleks yaitu atom helium. Reaksi ini menyebabkan bintang memancarkan energi berupa cahaya terang yang dipancarkan ke seluruh penjuru alam semesta. Reaksi termonuklir akan terus berjalan dan menghasilkan atom yang lebih kompleks. Di saat reaksi termonuklir bintang sudah mencapat atom besi disitulah keseimbangan gravitasi pada bintang mulai tidak stabil dan berpotensi meledak menjadi supernova.
![Screenshot 2021-02-16 154157.png](https://res.cloudinary.com/retr00exe/image/upload/v1613464938/Screenshot_2021_02_16_154157_14a869c549.png)

Apabila kita melihat bintang dari galaksi yang jaraknya sangat jauh, kita ambil contoh bintang yang berasal dari galaksi baby boom (galaksi terjauh yang ditemukan oleh teleskop hubble) berjarak 12,2 miliar tahun kecepatan cahaya dari bumi (**Update**: Galaksi terjauh yang diabadikan teleskop hubble adalah galaksi [GN z11](https://en.wikipedia.org/wiki/GN-z11))  itu artinya bintang yang tertangkap oleh citra teleskop hubble merupakan gambaran bintang 12,2 miliar tahun yang lalu. Mengapa demikian? Karena cahaya dari bintang tersebut membutuhkan waktu 12,2 miliar tahun agar cahayanya sampai di bumi. Cahaya sendiri merupakan gelombang elektromagnetik tak kasat mata yang mampu melintas dengan kecepatan **299.792.458 m/s** dan tidak ada partikel di alam semesta ini kecepatannya yang mampu melebihi kecepatan cahaya.

Lalu bagaimana bisa bintang yang berjarak sangat jauh tersebut kita sebut dengan hantu? Jawabannya mudah. Bintang yang berjarak sangat jauh tersebut pasti sekarang sudah mati. Yup, bintang-bintang tersebut pasti sudah mati dan hancur karena adanya ledakan supernova. Ledakan supernova di dalam inti bintang pasti sudah menghancurkan bintang tersebut. Oleh karena itu, bintang yang berjarak sangat jauh pasti sekarang sudah mati karena bintang-bintang tersebut kehabisan bahan bakar hidrogen di intinya sehingga menyebabkan ledakan supernova yang amat dahsyat di galaksi tempat ia tinggal.

Bintang-bintang yang jaraknya sangat jauh mungkin masih ada serta dapat dilihat dengan mata kepala kita sendiri jika dilihar dengan alat bantu teleskop, namun jika dilihat dari konsep ruang dan waktu bintang-bintang tersebut pasti sekarang sudah mati dan hancur bagaikan hantu. Kebanyakan bintang yang bersinar di langit malam hadir sebagai hantu yang cahayanya terabadikan oleh waktu. Semakin kita jauh melihat suatu objek pada kosmos (alam semesta), semakin jauh pula kita melintasi waktu.

**P.S.**: Artikel ini dibuat ketika saya masih SMA, artikel original bisa kalian kunjungi [disini](https://infocean-id.blogspot.com/2018/12/bintang-yang-jauh-sebenarnya-hantu.html) 👀 Tulisan ini saya tulis karena terinspirasi oleh salah satu episode pada TV show favorit saya ([Cosmos: A Spacetime Odyssey ](https://en.wikipedia.org/wiki/A_Sky_Full_of_Ghosts))